Posts

Showing posts from September, 2019

Menyesuaikan Diri dengan Mertua serta Ekpektasi & Respon

Disampaikan oleh Febrianti Almeera Materi Sekolah Rumah Tangga Kita harus memiliki prinsip, jadikan mertua dan keluarga besar pasangan sebagai ladang ibadah, temukan celah ibadah dalam kehidupan berumah tangga. Jika kita cocok dengan keluarga pasangan maka baiknya kita bersyukur, namun jika sebaliknya baiknya kita bersabar. Yakini bahwa setiap interaksi yang kita lakukan pada mertua adalah interaksi yang kita harapkan pada menantu kita kelak, jika kita mengharapkan kebaikan dari menantu kita, kita pun harus berusaha menjadi menantu yang baik dengan berbuat baik pada mertua kita. Kejar => Hidup Mulia, Mati Syahid Terkait ekpektasi dan respon dalam berumah tangga Jika ekspektasi kita terhadap pasangan tidak sesuai, jadilah wanita yang menghantarkan atau mendukung suami menjadi seorang pemimpin. Temukan teknis yang bisa ditempuh untuk membantu suami duduk di singgah sananya. Agar tidak tergelincir, pahami bahwa semua berasal dari Allah. Jika kita dengan pasan

Resensi Buku "Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati"

Image
Dok. Pribadi Judul Buku         : Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati Penulis                : Ahmad Rifa'i Rif'an Penerbit              : PT Elex Media Komputindo Tahun Terbit       : 2012 Jumlah Halaman : 210 Hlm Buku ini merupakan buku kumpulan motivasi, yang terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama bertema Hidup Sekali, bagian kedua bertema Berarti, bagian ketiga bertema Lalu Mati. Sesuai dengan judulnya setiap tema merupakan penggalan dari judul bukunya. Setiap tema berisi masing-masing 16 (enam belas) judul dengan naskah singkat, yang menarasikan berbagai kisah yang mengandung hikmah dan memberikan motivasi pada para pembaca.  Setiap judul dalam masing-masing bagian, selalu berkaitan dengan tema per bagian dan diawali dengan quote yang berkaitan dengan judul yang dibahas. Penulis menyajikan setiap naskah dengan bahasa yang ringan yang dapat menggugah jiwa setiap pembaca. Saya rasa setiap pesan yang disampaikan dapat dengan mudah ditangkap oleh pembaca. Buku i

Anak adalah Peniru Ulung

Sebelum mengajarkan kebaikan pada anak-anak, kita harus menjadi baik dulu, sebelum mengajarkan kesabaran pada anak-anak, kita harus sabar dulu. Anak-anak lebih cepat meniru apa yang dia lihat dari pada apa yang diajarkan. Kalimat diatas merupakan kutipan dari ibu Retno Hening dalam buku Happy Little Soul. Saya sangat setuju, karena anak adalah peniru ulung yang akan menirukan setiap hal yang dilihatnya.  Singkat cerita, dua hari lalu ditengah perjalanan pulang bersafar. Saat itu tempat duduk saya bersebrangan dengan seorang anak yang pergi bersama ibunya. Sejak awal perjalanan saya sudah tertarik dengan anak ini, karena kepintarannya. Saya pernah dengar, anak yang kritis bertanya adalah anak yang pintar. Tiba dipertengah perjalanan kereta melaju, saya bisa dekat dengan anak ini karena kelincahannya dan sapaan singkat dari saya.  Kemudian anak ini selalu saja mencari cara menarik perhatian saya dengan tingkahnya, setelah kami dekat dan dia yang mengawasi hal yang saya lakukan

Manajemen Emosi

Disampaikan oleh Febrianti Almeera Materi Sekolah Rumah Tangga Jika manusia diibaratkan seperti sebuah bejana, maka emosi yang ada di dalam diri manusia itu ibarat air yang mengisi bejana tersebut. Emosi sebenarnya netral, seringkali kata "emosi" identik seakan buruk karena sering dikaitkan dengan hal yang buruk. Padahal kata emosi tidak hanya itu. Emosi ada 2 jenis, yaitu: emosi positif (bahagia, senang terharu) dan emosi negatif (marah, kesal, dsb). Emosi adalah hal lumrah yang memang dimiliki oleh setiap manusia. Manusia diberikan emosi oleh ALlah untuk dipergunakan di konteks yang tepat. Misal: seseorang butuh emosii untuk dapat bersemangat berkarya sampai tuntas. Tanpa emosi, lemah pula daya juangnya. Dalam tingkat yang lebih tinggi, para sahabat Rasulullah juga memerlukan emosi untuk berani memulai perlawanan pada kaum yang memerangi kaum muslim dulu. Tanpa emosi, daya gugah untuk melangkah jadi gontai. Emosi itu sebetulnya netral, namun memang terdapat

Kesempatan Baru

Saya pernah dengar ungkapan, "Kesempatan tidak datang dua kali". Entahlah, banyak yang membenarkan pendapat itu. Tapi saya merasa Allah selalu memberi kesempatan baru pada kita di setiap kita bangun di pagi hari. Jika kemarin kita telah berbuat dosa dan hari ini kita masih bernapas dan melakukan banyak aktivitas. Bersyukurlah kita... Banyak dari kita setiap bangun di pagi hari, langsung diawali dengan keluhan. Misal : bangun tidur langsung ngaca, dan ngeluh "Kok aku makin gemuk sih?". Pernah ada yang gini? Ada ya sepertinya. Tanpa sadar kita menghilangkan rasa syukur pada diri, padahal jika disadari... Allah memberikan banyak nikmat pada diri, hingga kita tidak mampu menghitungnya. Padahal kita selalu melakukan dosa disetiap harinya, tapi Allah Maha Pengampun... selalu saja mengampuni setiap kesalahan hamba-Nya. Maafkan kami Ya Rabb... Hari ini pun Allah beri kesempatan pada diri untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi dan menjadikan diri bermanfaat untuk ban

Komunikasi Efektif dengan Pasangan

Disampaikan oleh Febrianti Almeera Materi Sekolah Rumah Tangga Komunikasi menjadi salah satu kunci kuatnya rumahtangga. Dalam komunikasi, NIAT baik saja tidak cukup. Ia harus dibarengi dengan CARA yang juga tepat sehingga niat baik tersebut tersampaikan. Terdapat 3 Unsur komunikasi efektif: 1. Penyampaian Pesan 2. Isi Pesan 3. Penerima Pesan Kaidah komunikasi efektif saat kita menjadi Penyampai Pesan: 1. Choose the right time : pilih waktu yang tepat 2. Clear : sampaikan dengan jelas 3. Clarify : klarifikasi untuk memastikan isi pesan sampai dengan utuh 4. Eye contact : saling tatap saat berbicara 5. Touch : berpegang tangan atau bersandar 6. Niat berkomunikasi ini semata-mata untuk ibadah kepada Allah Kaidah Isi Pesan: To the point, fokus inti pesan Saat kita menjadi Penerima Pesan, cermati 3 level mendengarkan ini: 1. Personal listening : sibuk dengan asumsi sendiri 2. Focus listening : menjadi pendengar yang baik dan fokus pada inti pesan 3. Glob

Predikat Istimewa Memang Pantas Untuknya

Image
Istimewa berarti spesial dan unggul dibanding yang lain. Daerah Istimewa Yogyakarta, sesuai dengan namanya... kota ini memang begitu istimewa. Banyak hal unggul jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya, dimulai dari kelestarian budaya, keramahan masyarakatnya dan keindahan alamnya. Ada lagi yang mungkin tidak semua pengunjung luar daerah tahu, bahwa banyak diantara warga yogya yang selalu berusaha berinovasi dan mengevaluasi desanya agar terus bisa berkembang dan tidak ketinggalan zaman terutama soal teknologi. Dok. Pribadi Hari ini bukan kali pertamanya saya mengunjungi daerah ini, karena daerah asal saya tidak jauh dari yogya. Berbeda dari biasanya, tujuan utama saya bukan karena lebaran atau liburan namun karena ada hal yang perlu diselesaikan. Daerah dengan sebutan kota pelajar ini memang sebagian besar berisi orang-orang terpelajar. Tidak heran, sebutan itu pun melekat pada daerah ini. Selain banyaknya universitas atau perguruan tinggi di daerah ini. Daerah ini juga

Menggapai Kemapanan Mental

Disampaikan oleh Febrianti Almeera Materi Sekolah Rumah Tangga Salah satu indikator seseorang mapan secara mental adalah ketika ia mampu mencukupi kebutuhan dirinya sendiri, sadar tanggung jawab dan sadar dengan apa yang dilakukannya, sepaket dengan siap menanggung segala konsekuensi atas keputusan-keputusannya. Kemapaman mental tidak relevan jika diukur dari usia, melainkan diukur dari seberapa besar kemampuan seseorang dalam mengubah sebuah masalah menjadi tantangan. karena masalah harus dihadapi dan tantangan harus diselesaikan. Rangkaian tantangan dalam hidup salah satunya Allah berikan saat laki-laki dan perempuan mulai mengikat janji suci pernikahan, saat mereka bertransformasi menjadi pasangan suami dan istri. Saat telah menjadi suami dan istri, kemapanan mental bagi keduanya menjadi sangat penting, bahkan mendahului kemampanan finansial. Hanya pasangan suami istri yang mapan mental saja lah yang tidak takut terhadap berbagai ketidakpastian dalam kehidupan, khu

Sharing is Caring

Image
Sumber Foto : google.com Berbagi adalah salah satu bentuk kepedulian, dalam hal apapun itu. Berbagi tak melulu soal materi namun banyak hal lain yang bisa kita bagi, asalkan ada niatan dari dalam hati. Tak perlu mengharap imbalan atau pujian yang merupakan ujian bagi hati untuk menjaga niat dan tidak merasa tinggi hati, cukup ridho Allah sebagai tujuan utama yang dinanti.  Kita berada pada zaman dimana teknologi berperan aktif dalam segala aktivitas... dengan bermodal kuota internet dan memiliki akun di sosial media, dapat membuat kita berbagi. Tentu berbagi informasi positif atau sekedar motivasi untuk menggugah semangat orang lain, agar lebih baik dari hari ke hari. Saat kita berbagi nasihat tertentu, pasti akan ada saja orang yang berkomentar ketus. Misal berbagi perintah kewajiban wanita untuk berhijab. Pasti akan ada yang berkomentar, "hidup gue, kenapa lu yang repot ngurusin?". Andai mereka tahu, bahwa nasihat yang kita bagikan adalah bukti bahwa kita pedul

Jangan Khawatir Miskin dengan Bersedekah

Disampaikan oleh Ummi Indadari Ketika kita berbagi pada orang lain meskipun kacamata dunia kita kehilangan sesuatu tapi kita berniat untuk membahagiakan orang lain, sesungguhnya kita sedang membahagiakan diri kita pribadi karena konsep bahagia dalam islam itu berbagi. Surga dunia adalah ketika kita dapat menikmati ibadah pada Allah dan puncak dari bahagia adalah ketenangan hati. Berusahalah mengawali dan mengakhiri setiap hari kita dengan membaca Al Qur'an, meskipun hanya satu ayat dan bacalah arti dari ayat yang kita baca. Agar kita dapat mengetahui pesan cinta yang Allah ingin sampaikan pada kita. Terdapat 6 (enam) hal yang membuat kita sulit bersedekah, yaitu : 1. Takut harta berkurang, setan membayang-bayangi kita dengan kemiskinan sehingga takut kekurangan, takut tidak cukup. 2. Panjang angan-angan, menunda-nunda bersedekah dengan alasan bersedekah di hari tertentu. 3. Menunggu kaya atau ada untuk bersedekah, padahal kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan

Fitrah Seksualitas

Disampaikan oleh Febrianti Almeera Materi Sekolah Rumah Tangga Fitrah seksualitas merupakan fitrah yang berhubungan dengan gender yang berujung pada kesejatian peran sebagai laki-laki sejati atau perempuan sejati. Fitrah ini akan tampak dari bagaimana seseorang berfikir, merasa, bersikap dan bertindak sebagai seorang laki-laki sejati atau perempuan sejati. Fitrah seksualitas ini terinstall di semua manusia yang Allah ciptakan, dimana dalam perkembangannnya sangat dipengaruhi oleh stimulus-stimulus dari luar diri, terutama oleh pola asuh orang tua artinya jika stimulusnya benar, maka ia akan menjadi seorang laki-laki sejati yang kelak siap menjadi suami dan ayah yang benar, atau perempuan sejati yang kelak siap menjadi istri dan ibu yang benar. Prinsip-prinsip dalam materi "Fitrah Seksualitas" yaitu : 1. Fitrah seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan, kelekatan ayah dan ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir sampai usia aqilbaligh (15 tahun). 2.

Teka-Teki Kehidupan

Sejauh ini pernahkah kita berpikir untuk apa kita diciptakan? Maksud saya disini, apa misi yang Allah berikan pada diri ini untuk dapat mencapai tujuan hidup yang bernilai ibadah dihadapan-Nya? Itulah yang saya sedang terka, sampai hari ini sudah berapa karya yang dapat kita tinggalkan sebagai jejak sepeninggal kita nanti. Hingga suatu hari saya mendapat sebuah quote dari Buya Hamka. Menulislah. Maka engkau akan hidup abadi. Yaa... menulislah untuk meninggalkan jejak diri bahwa kita pernah ada di bumi. Quote tersebut membuat saya berpikir untuk mencoba menulis, untuk menyebarkan ilmu, informasi atau sekedar motivasi. Ketika kita berniat baik, maka Allah selalu berikan jalan kemudahkan pencapaian niat tersebut. Entahlah saya hanya ingin menjadi bagian dari mereka yang dapat "bernilai" bernilai bukan dalam artian memiliki banyak harta, tahta dan segala yang nampak indah dimata. Namun bernilai dalam segi tingkat kebermanfaatan yang ditebarkan selagi napas masih dikandung b

Tanda-Tanda Orang yang Bertakwa

Disampaikan Oleh Ustadz DR. Firdaus Sanusi Definisi takwa secara bahasa berarti takut. Takwa berarti menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.  Orang yang bertakwa kepada Allah adalah orang yang berakhlak mulia. Orang yang masuk surga adalah orang yang berakhlak mulia dan bertakwa. Kemuliaan itu ada apda orang yang bertakwa kepada Allah Subhanallahu wa ta'ala. Entah dari golongan manapun, orang yang mulia disisi Allah adalah orang yang bertakwa. Semakin bertakwa, semakin mulia. Dengan takwa Allah akan memudahkan segala kesulitan yang dialami, mendapat rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Ubah pola pikir kita, tujuan kita tidak pada dunia. Orang yang bertakwa, semua jiwanya akan diserahkan pada Allah. Senantiasa beribadah pada Allah dan menjauhi semua larangan Allah.  Yakinlah Allah akan memberi rezeki dan kemudahan ketika kita bertakwa. Islam tidak membedakan jenis negara, nasab manusia seluruhnya sama. Sesungguhnya kemuliaan manusia terletak p

Merancang Misi Keluarga

Disampaikan oleh Febrianti Almeera Materi Sekolah Rumah Tangga Pernikahan menyimpan suatu rahasia besar yaitu penyatuan dua potensi spesifik untuk menjadi satu kekuatan besar, dimana kekuatan tersebut adalah sarana ibadah kepada Allah bagi suami dan istri dalam konteks pasangan. Jika saat di masa sendiri kualitas kita sudah baik, maka di masa setelah menikah seharusnnya kualitas kita jadi berkali-kali lipat jauh lebih baik lagi sebab ada tambahan potensi yang berpadu membentuk satu kekuatan besar bersama. Potensi spesifik masing-masing suami dan istri itulah yang pada akhirnya menjadi bekal untuk merancang misi keluarga. Saat misi keluarga sudah ditemukan berarti antara suami dan istri sudah on the track dalam realisasi kekuatan bersama, sesuai dengan kehendak Allah mempersatukan suami dan istri dalam satu ikatan pernikahan. Misi pokok dalam suatu keluarga adalah beribadah kepada Allah. Misi spesifiknya yaitu potensi diri masing-masing pribadi pasangan dengan mengenali

Ikhtiar Menyelaraskan Frame of Life dengan Pasangan

Disampaikan oleh Febrianti Almeera Materi Sekolah Rumah Tangga Rumus cara pandang hidup atau Frame of Life. FoL = FoE + FoR FoL : Frame of Life merupakan cara pandang final seseorang tentang kehidupan FoE : Frame of Experiences merupakan cara pandang yang dibentuk oleh rangkaian pengalaman selama hidup FoR : Frame of References merupakan cara pandang yang dibentuk oleh input informasi (referensi) yang dilihat dan didengar Tujuan dari Frame of Life adalah agar memiliki bahasa yang sama dan saling memaklumi perbedaan & tidak mudah tersinggung Pada praktiknya berumah tangga adalah proses panjang untuk menyamakan Frame of Life suami dengan Frame of LIfe istri sehingga terwujudlah kondisi saling memahami antara suami dan istri, pada gilirannya nanti akan efektif meredam konflik yang tidak perlu terjadi. Beberapa bentuk ikhtiar dalam menyamakan cara pandang antara diri dengan pasangan yaitu: 1. Ikhtiar dengan memiliki pengalaman aktivitas yang sama be

Belajar dari Raina

Sebagian besar orang tidak menyukai hari senin, namun tidak berlaku untuk raina. Gadis mungil berusia 7 (tujuh) tahun yang seharusnya menduduki bangku sekolah dasar. Namun bersekolah hanya menjadi impian saja dibenak raina, karena keluarganya tak mampu membiayainya sekolah. Raina tinggal bersama neneknya dipinggiran rel kereta, orang tuanya sudah meninggal ketika ia berusia 3 (tiga) tahun.  Raina adalah gadis yang periang, ia tak pernah mengeluh dengan keadaan dirinya. Setiap harinya ia berkeliling jalanan ibukota untuk menjual dagangannya. Raina berjualan untuk membantu neneknya yang sudah tua, mencukupi kebutuhan makan sehari-hari. Kerasnya ibukota tak menjadi alasan untuk membuatnya menyerah berjualan. Raina tidak punya saudara, ia hanya memiliki beberapa teman yang tinggal di daerah pinggiran rel kereta.  Sore itu tak seperti hari-hari sebelumnya hujan turun membasahi bumi, menimbulkan bau harum tanah basah yang menyegarkan. Ditengah padatnya jalanan ibukota, kendaraan sal

Konsep Diri

Disampaikan oleh Febrianti Almeera Materi Sekolah Rumah Tangga Dalam rumah tangga setiap anggota keluarga memiliki peran yang berbeda-beda. Wanita memiliki dua peran yaitu menjadi istri dan seorang ibu. Untuk menjalani peran sebagai seorang ibu yang benar dan baik untuk anak-anak, kita harus terlebih dahulu menjadi seorang istri yang benar dan baik untuk suami kita. dan untuk menjalani peran sebagai seorang istri yang benar dan baik untuk suami, kita harus lebih dahulu menjadi pribadi yang benar dan baik.  Jadi titian tangganya : Pribadi yang benar dan baik >> Istri yang benar dan baik >> Ibu yang benar dan baik. Tidak bisa melompat karena pada setiap titian ada pematengan fitrah kita dalam menjalani peran tersebut, yang akan berguna untuk menjalani peran berikutnya.  Sebelum memasuki peran seorang istri, tentu kita perlu membenahi diri menjadi pribadi yang benar dan baik. "Tidak akan bisa membenahi apapun, orang yang tidak membenahi dirinya terlebi

Adab Sebelum Ilmu

Disampaikan oleh Febrianti Almeera Materi Sekolah Rumah Tangga Sebelum ilmu, ada hal penting yang perlu kita ketahui dan tekankan pada diri yaitu adab. Sebab sukses tidaknya proses pembelajaran sangat ditentukan oleh keberkahan yang diundang oleh penerapan adab oleh kita semua. Jika banyak ilmu tapi tidak beradab, itu akan menjadi fitnah bagi kita sedangkan andai ilmu kita masih sedikit tapi memiliki adab yang baik, akan lebih terkendali bahkan bisa menjadi cara dakwah yang baik karena orang lain melihat kesantunan kita. Adab sebelum ilmu merupakan seperangkat etika yang dipegang oleh siapapun sebelum ia menuntut ilmu, sehingga dirinya paham dan tidak keliru dalam bertindak terhadap guru yang menyampaikan ilmu, terhadap rekan sesama penuntut ilmu, terhadap sumber ilmu dan juga kepada Allah Subhanallahu wa ta'ala. Keberkahan akan didapat jika kita menerapkan adab menuntut ilmu, dimana makna berkah berarti hadirnya kebaikan yang bertambah-tambah. Namun berlaku pula sebalikn

Muslim/Muslimah Full Time atau Part Time

Disampaikan oleh Ustadz Ahmad Ridwan Ada dua nikmat dimana manusia sering lupa yaitu nikmat sehat dan waktu luang serta nikmat iman dan islam. Jelang akhir zaman akan tiba islam hanya tinggal namanya, tidak tersisa dari Al Qur'an kecuali tulisannya.  Dahulu tidak banyak kitab namun islam berjaya, tidak seperti hari ini. Jangan-jangan kita hanya bersaksi sebagai muslim yang full time tapi nyatanya part time.  Kebaikan umat terdahulu dalam akidah, mereka menyembah Allah sepenuhnya. Hingga suatu hari seorang bernama Amr bin Luhay yang mengadakan perjalanan ke Syam, disana ia melihat penduduk Syam menyembah berhala dan menganggap hal itu suatu yang baik dan benar sebab menurutnya Syam merupakan tempat kelahiran para nabi, rosul dan turunnya kitab-kitab suci. Maka ia membawa pulang berhala dan meletakkannya di dalam Ka'bah setelahnya ia mengajak penduduk Mekkah menyembah berhala tersebut dan Allah semakin menyesatkan mereka dengan menurunkan hujan. Agama ini meminta

Wanita Wajib Berilmu

Image
Ada saja yang beranggapan bahwa wanita tidak perlu bersekolah tinggi, karena akhirnya hanya akan mengurus anak dan dapur. Saya pribadi sangat tidak setuju dengan anggapan tersebut. Justru sebaliknya, wanita wajib berilmu karena wanita akan menjadi ibu yang merupakan sekolah utama bagi anak-anaknya. Tentu sebagai wanita sangat wajib selalu menambah ilmunya. Ilmu itu sangat luas, bahkan mungkin tidak akan selesai kita pelajari hingga akhir hayat. Seorang wanita yang berilmu juga memiliki pola pikir yang berbeda, lebih dewasa dan dapat berpikir logis dalam menyelesaikan suatu masalah. Dalam kehidupan berumah tangga kita pasti akan dihadapkan pada beragam persoalan yang harus ditangani dengan pemikiran yang matang. Pentingnya ilmu menjadi isri dan ilmu parenting untuk bekal permasalahan yang dihadapi kelak. Menjadi istri tentu kita perlu mengetahui hak dan kewajiban yang perlu kita tunaikan dalam berumah tangga.  Ilmu parenting sangat penting dimiliki oleh setiap orang tua,

Bukan Karena Kita Hebat

Image
Sering kali kita mudah bangga ketika kita memperoleh keberhasilan, jika kita sadari hal itu bukan karena kita hebat tapi karena Allah yang memampukan. Bisa juga karena doa-doa ibu yang dipanjatkan setiap saat. Jadi hindari rasa bangga yang menimbulkan kesombongan dan bisa meremehkan orang lain. Kita memang sudah berusaha tapi kita tidak boleh menggantungkan keberhasilan pada usaha yang telah kita tempuh. Apalagi sampai menuhankan ikhtiar, yang bisa berujung pada penyesalan karena ketetapan terbaik adalah Allah yang menentukan.  Banyak juga yang bilang itu karena faktor keberuntungan, jangan sampai kita berfikir demikian. karena setiap hal sudah Allah rencanakan dan tetapkan, jadi percayakan segalanya hanya pada Allah. Bergantunglah pada Allah, karena kita tidak akan pernah kecewa menyandarkan segala harapan pada Allah. Allah Maha Besar yang telah menciptakan seluruh alam semesta beserta isinya, lalu kenapa kita masih ragu menggantungkan harapan pada-Nya? cobalah renung

Seperempat Abad

Image
Sumber Foto : Kompasiana.com Hari ini adalah hari dimana bayi mungil itu pertama kalinya menghirup udara dunia, menangis karena meninggalkan kenyamanan di rahim ibunya. Tepat 25 (dua puluh lima) tahun berlalu, dan Allah masih memberi kesempatan padanya untuk memperbaiki dirinya dan mencoba terus menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain. Bayi itu kini sudah menjadi wanita dewasa, yang terus belajar dan belajar dalam berbagai hal dari hikmah menghadapi permasalahan kehidupan. Waktu terus berjalan dan tidak menunggu kita melakukan perubahan, karena Allah tidak mengubah suatu kaum sebelum kaum tersebut yang mengubahnya sendiri. Kita tidak bisa memilih dimana dan dengan siapa kita dibesarkan tapi kita bisa memilih bagaimana kita akan tumbuh menjalani kehidupan. Tujuan hidup sejatinya adalah beribadah kepada Allah dengan menajamkan niat pada diri dalam melaksanakan segala aktivitas dilandasi dengan niatan hanya untuk meraih ridho Allah, karena perbuatan itu dinilai karena