Posts

Showing posts from May, 2020

Momentum Perbaikan Iman

Lebaran kali ini akan jadi lebaran yang ga biasa, tapi kita harus tetap bersyukur. Semua pasti ada hikmah yang bisa kita jadikan pelajaran untuk evaluasi diri. Yaa... lebaran tanpa mudik, rasanya ada sedih sedihnya gitu. Kalau tanpa baju baru sih, biasa aja ga penting penting banget. Yang terpenting kita bisa kumpul keluarga besar. Salah satu hikmahnya kita bisa menikmati 10 hari terakhir ramadhan di rumah dengan khusyuk, karena biasanya kita sedang bermacet ria di jalanan untuk mudik ke kampung halaman. Semoga kita bisa manfaatin waktu yang Allah berikan, di waktu yang istimewa di bulan yang istimewa bersama keluarga. Semoga Allah berikan kita kesehatan selalu. Semoga pandemi ini segera berakhir. Tak perlu bersedih jika tidak memiliki baju baru untuk lebaran, bersedihlah ketika kita kehilangan waktu istimewa untuk perbaikan dan peningkatan iman. Dann Insyaa Allah sekarang lah waktu yang tepat untuk kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah. Begitu bersyukurnya kita masih memiliki

Nuzulul Qur'an

Dikutip dari wikipedia Pengertian Nuzulul Qur'an atau Nuzul Alquran yang secara harfiah berarti turunnya Al-Qur'an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan “Al-Qur'an" secara keseluruhan diturunkan dari lauhulmahfuz ke Baitul 'Izzah di langit dunia. Terkait dengan pertanyaan benarkah Nuzulul Qur'an jatuh pada tanggal 17 Ramadhan? Hal ini bisa dipastikan dengan melihat kajian para asatidz. Kita bisa melihatnya di Youtube. Berdasarkan hasil pengamatan dari pendapat para asatidz, bahwa tidak ada dalil khusus yang menerangkan tanggal 17 Ramadhan diturunkan Al Qur'an. Al Qur'an turun pada malam lailatul qadr. Menurut pendapat ulama malam lailatul qadr terjadi pada malam 21 hingga malam 30 Ramadhan. Namun koreksi saya jika saya salah mengutip. Lalu bagaimana cara agar selalu dekat dengan Al Qur'an? caranya adalah dengan selalu membacanya, apalagi dibulan yang mulia ini. Kita sangat perlu membuat target khatam

Kolak dalam Kotak

Ada salah satu menu berbuka yang wajib ada di rumah. Apa itu? That's Kolak. Ga asing lagi nih di masyarakat Indonesia. Kalau kalian sore hari ngabuburit, kalian bakal nemuin para pedagang yang berjejer buat jualin makanan satu ini. Pernah juga, saya ikutan berbuka puasa bersama. Setiap orang dapet sekotak makan yang didalamnya sudah ada bingkisan kolak. Kolak dalam kotak, ada rasa segar, manis, gurih dan sehat kalau isinya ada buahnya. Tapi saya sering berpikir, itu kolak kandungan gulanya berapa banyak ya? Pasti banyak sih. Kalau sering-sering, apalagi setiap hari. Saya rasa ga bagus tuh buat tubuh, kebanyakan gula. Jadi coba jangan sering-sering ya, kalau bisa kolaknya bikin sendiri aja deh. Kolak yang kita beli di pinggir jalan, kita ga tau bagaimana pengolahannya. Tapi buat mereka yang suka praktis dan ga punya waktu buat ngolahnya ya, terpaksa mungkin beli ya. Kalau saya pribadi ga terlalu suka sih, mungkin karena kandungan yang dimilikinya ya. Jadi jarang juga minum kolak, ke

Kreatif Isi Dompet saat #dirumahaja

Sejujurnya mungkin aku bukan orang yang kreatif dan jago memanfaatkan peluang, tapi kalian ingat kan the power of kepepet. That's one of the solution, make your brain have a idea. Yaaa, ketika keadaan kepepet akan selalu ada ide untuk menghadapi masalah tersebut. Kenapa? Aku percaya, semua karena-Nya. Kita tidak mungkin dibiarkan oleh-Nya, iya Alloh Sang Maha Kuasa. Allah selalu saja memberikan banyak rezeki dan nikmat meskipun kita selalu lalai dan bergelimang maksiat. Ketika #dirumahaja kita bisa memanfaatkan teknologi yang ada. Kita bisa menjual barang secara online, semacam jadi dropshipper atau kita bisa menjadi freelancer bahkan kita bisa buat buku. Banyak kan peluangnya. Hanya saja semua tergantung pada kita, mau atau engga memanfaatkan peluang itu. Disaat seperti ini, kita harus pinter-pinter cari cara buat ngisi dompet. Harus mandiri, cuma emang eksekusinya yang susah. Ngomong gini sih gampang-gampang aja. Pasti nih ada yang beranggapan seperti itu. Well, everyone have dif

Aku si Kotak Amal

Kamu tau bagaimana rasanya menjadi aku? Aku begitu bersyukur karena aku bisa menetap di tempat yang mulia meskipun terkadang aku diletakkan dipinggiran. Tapi aku cukup bersyukur dan merasa tenang disekelilingin oleh orang-orang yang hilir mudik datang silih berganti untuk dapat bercengkrama dengan-Nya.  Aku begitu gembira ketika ada seorang yang dengan tulus ikhlas mau memasukkan berlembar rupiah ke dalam tubuhku. Tak penting seberapa banyak yang terpenting rasa ikhlas yang ditorehkan oleh orang tersebut. Namun aku begitu sedih ketika aku tidak mendapati orang yang memasukkan selembar atau satu koin pun ke dalam tubuhku. Tubuhku rasanya sepi, dingin dan geli ketika yang menempatiku justru binatang melata bernama laba-laba. Kalian tidak bisa kan membayangkan rasanya jadi aku? sebaiknya memang tidak dibayangkan, tapi cobalah dirasakan dan cobalah untuk terus berlapang dada mengisiku karena harta yang ada di kalian itu bukan milik kalian, tapi hanya titipan. Sadarilah. #RWCODOP2020 #OneDa

Repetition Make a Perfect

Ketika kamu merasa tidak mampu, teruslah berlatih kamu mampu jika kamu mau. Jangan menyerah jika baru sekali saja mencoba. Kamu tahu, para ilmuwan dan orang-orang sukses yang berhasil, mereka tidak memperoleh keberhasilan dengan instan. Perlu diketahui bahwa tidak ada sesuatu yang instan di dunia ini. Semua perlu proses, salah wajar karena masih dalam proses belajar. Jadi teruslah jadi pembelajar, teruslah haus akan ilmu karena ilmu Allah itu luas. Kamu tidak akan bisa menyelesaikannya bahkan sepanjang usiamu. 

Memahami atau dipahami

"Aku cuma mau mereka mengambil pelajaran dari kesalahannya", ucapku dalam benak. Aku bingung, semua karena aku yang salah atau mereka. Aku harus bagaimana? Banyak pikiran bergentanyangan. Apa aku terlalu jahat? Atau memang waktunya yang tidak tepat.  Bingungnya aku...

Rumah kedua

Ada sebuah tempat yang memberikan ketenangan pada diri. Tempat ternyaman kedua setelah rumah. Ya... Masjid. Ada perasaan tenang dan gembira menghiasi hati bahkan ketika baru menginjakkan kaki di pelataran masjid. Karena disana saya dapat bertemu dengan banyak orang yang selalu mengingatkan saya pada Alloh. Ada sebuah masjid yang bagi saya menjadi rumah kedua, selalu ada kajian rutin disana. Selain karena artsitektur dan lingkungan yang asri, kapanpun dan siapapun bisa datang kesana. Kamu tidak akan bosan, meski berulang kali mengunjunginya.

Makmum

Serba serbi kisah jadi makmum, tentu semua butuh ilmu. Salah satunya ketika menjadi makmum, meskipun makmum terlihat hanya mengikuti imam. Namun jika tidak menggunakan ilmu, bisa saja kita salah dalam implementasi. Pernah suatu waktu seorang makmum berada ditempat yang salah, serta terlalu cepat mengikuti imam dan perihal lainnya. Itulah pentingnya ilmu sebelum amal, banyak dari kita yang melewatkan hal ini. Semoga Alloh selalu menerima amal ibadah yang kita lakukan. Memaafkan kekhilafan yang kita perbuat dan mengumpulkan kita di surga-Nya kelak.

Semangat

Pekan lalu semangatku menggebu Oleh karenanya aku mengerjakannya hingga tuntas Cuma memang tidak mudah mempertahankan semangat Orang lain pun ku lihat mayoritas sama denganku Namun aku akan terus berusaha memperbaharui semangat ini Gangguan lain aku ingin singkirkan agar tidak mempengaruhiku

Coretan Layar Kaca

Jujur aku bingung harus bagaimana menghadapinya, aku sudah memberikan arahan namun mereka masih saja kebingungan. Aku kepikiran hingga buatku sulit tidur dan hanya terpaku di kasur. Aku berharap semuanya segera terselesaikan, semoga tidak ada penyesalan. Serta dipernudah dalam mengambil keputusan. Semoga esok menjadi lebih baik. Aku jadi serba salah, berbagai pikiran memenuhi otakku. Aku berharap semua segera berlalu, berganti lembaran hari baru yang lebih baik lagi

Witir

Sore itu di sebuah mushola kecil suasana ramai tak seperti hari-hari sebelumnya, anak-anak berkumpul memperebutkan sebuah mikrofon. Mereka berlomba menyenandungkan solawat, kegembiraan tampak dari wajah mereka. Tak terkecuali Kinar yang sedang duduk manis, ia memilih untuk tidak bercampur baur dengan anak-anak lainnya. Dihadapannya berjejer rapi hidangan masakan sebagai menu berbuka. Ya.... ramadhan membuat mereka semua gembira menyambutnya. Allahuakbar.. Allahuakbar "Alhamdulillah sudah adzan, ayo kita baca doa dahulu." Ucap Pak Budi selaku ustadz yang memimpin kegiatan buka bersama di musola hari itu. Setelah sekiranya cukup mengganjal perut, anak-anak bergegas melaksanakan solat maghrib yang dilanjutkan dengan solat tarawih serta ditutup dengan witir. 

Nikmat yang terlupakan

Ada dua nikmat yang sering kita lalaikan yaitu nikmat sehat dan waktu luang. Nikmat yang patut kita syukuri. Mensyukurinya dengan menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu luang semaksimal mungkin. Menjaga kesehatan dengan rajin berolahraga misalnya. Saya bukan olahragawan yang bisa mendiskripsikan olahraga apa yg baik dan tidak menguras tenaga ketika dilakukan saat berpuasa. Salah satu olahraga yang sering saya lakukan adalah bermain bulu tangkis. Menurut saya tidak membuat lelah dan menguras tenaga. Mungkin yoga juga termasuk ya, tapi saya belum pernah yoga jadi tidak bisa memastikan benar tidaknya. Dan yoga apakah termasuk dalam olahraga? Entahlah hanya terlintas saja dalam benak

Meski tak sama, bukan berarti berbeda

Ramadhan istimewa yang tak seperti biasa, tidak ada hiruk pikuk semarak yang biasa mewarnainya. Bagaimana dengan suasana idul fitri nanti? Suasana yang biasa ku rindukan, berkumpul ditengah keluarga besar. Aku teringat ketika berkunjung ke rumah saudara, ada stoples makanan yang menarik perhatianku. Stoples biskuit rol telur yang kusuka, namun ketika ku buka yang kudapati hanya rempeyek kacang. Aku hanya bisa tertawa mendapatinya. Namun kali ini aku harus merelakan kerinduan kampung halamanku dengan tidak bersinggah kesana. Sedih? Tentu iya, karena semua akan tampak berbeda namun ini kan jadi sejarah yang menoreh senyum suatu hari nanti kita semua kan tahu hikmahnya. #RWCODOP2020 #OneDayOnePost #RWCDay7 #Ramadhan2020 #NTMS